Thank you for using rssforward.com! This service has been made possible by all our customers. In order to provide a sustainable, best of the breed RSS to Email experience, we've chosen to keep this as a paid subscription service. If you are satisfied with your free trial, please sign-up today. Subscriptions without a plan would soon be removed. Thank you!
Warga China Terpaksa Mudik Naik 'Kereta Setan'
Quote:
Beijing - Pulang kampung setiap Imlek bagi rakyat China bisa terbilang sangat heboh. Para buruh migran dan mahasiswa di seluruh China sejak sebulan sebelum Perayaan Musim Semi itu, sudah sibuk memesan tiket. Tumpangan paling favorit ya tetap kereta api. Sekarang para buruh migran dan mahasiwa yang mau pulang kampung memang bisa memilih naik kereta api yang larinya seperti setan, 350 km per jam. Bayangkan, bila jarak antara Jakarta dan Kendal (Jawa Tengah) 350 km, kereta setan bisa melibasnya dalam sejam. Tapi pepatah bilang, ada harga ada barang. Ya, kereta setan dengan kecepatan seperti itu, tentu mahal. Para buruh yang penghasilannya cekak atau para mahasiswa yang transferan bulanannya dibikin pas-pasan oleh orangtuanya, tentu berat membayar tiket kereta setan. Setengah dari 130 rangkaian kereta setiap hari ngebut melewati Shanghai dan Nanjing (ibukota provinsi Jiangsu) adalah kereta setan G dengan kecepatan 350 km per jam. Lebih dari separuh trayek antarkota Shanghai dan Hangzho (provinsi Zhejiang di China Timur) dilayani kereta setan juga. Harga tiket kelas satu untuk kereta G Shanghai-Nanjing adalah 233 yuan, sedangkan untuk kelas dua 146 yuan (USD 22 atau sekitar Rp210 ribu). Untuk kereta setan yang lebih sabar, karena agak lemot meskipun kecepatannya 250 km per jam, tentu harga tiketnya lebih murah. "Kereta supercepat ini terlalu mahal buat saya," kata Li Bubing, cewek asal Shanghai yang terdaftar sebagai mahasiswa di Nanjing, kepada China Daily. Dia bilang karcis kereta G sama dengan seperlima dari budget bulanan Li. Kereta secepat setan sekarang makin mendominasi banyak trayek, yang membuat pekerja dengan gaji pas-pasan atau mahasiswa dengan transfer bulanan yang minim, menjadi sengsara. Mahasiswa lainnya, Li Jingjian, 24 tahun, asal Tianjin yang kuliah di Beijing, mengatakan sesungguhnya para penumpang kereta api perlu ada pilihan kereta lainnya. Dia bilang tak bisa pulang dengan ongkos murah setelah jalur Beijing dan Tianjin hanya dilayani kereta setan itu sejak 2008. "Petugas ticketing sekarang ogah-ogahan kalau menjual tiket kereta lainnya setelah kereta G menjadi dominan," Gao Yingxia, mahasiwa Univeritas Nanjing yang setiap bulan pulang ke Shanghai. Sekarang cewek ini mesti memesan kereta D 10 hari sebelumnya, atau naik kereta yang lebih murah tapi berangkat sebelum matahari nongol. Pemerintah masih cukup baik. Pada musim libur sekolah, mahasiswa diminta menunjukkan kartu mahasiswanya agar mendapat diskon. Untuk kereta setan hanya dapat diskon 25%, sedangkan kereta sabar yang lemot bisa dapat diskon 50%. "Kalau kereta peluru dijual untuk mahasiswa dengan harga separuh, itu baru adil namanya," ujar Gao sembari tertawa. Dasar mahasiswa. Cerewet, memang. Mereka gak mikir, bikin kereta setan itu bukan main mahalnya. Ada barang, ada harga. Haiyaa.. [mdr] |
Quote:
SUMBER |
dheniajadeh 23 Jan, 2012
Admin 23 Jan, 2012
-
Source: http://situs-berita-terbaru.blogspot.com/2012/01/warga-china-terpaksa-mudik-naik-kereta.html
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com